Mengenali Modus-Modus Penipuan di Tanah Suci
M H U
Login
Mengenali Modus-Modus Penipuan di Tanah Suci

Mengenali Modus-Modus Penipuan di Tanah Suci

Mengenali Modus-Modus Penipuan di Tanah Suci: Waspada dan Berhati-hati

Tanah Suci Makkah dan Madinah adalah tempat yang sangat dihormati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari berbagai negara berkunjung ke sana untuk menjalankan ibadah haji dan umrah. Namun, seperti halnya dengan tempat-tempat keramaian lainnya, Tanah Suci juga tidak luput dari tindakan penipuan. Modus-modus penipuan di Tanah Suci bisa sangat bervariasi, dan para jamaah haji dan umrah perlu waspada agar tidak menjadi korban. Dalam artikel ini, kami akan mengulas beberapa modus penipuan yang sering terjadi di Tanah Suci dan bagaimana cara menghindarinya.

Penipuan di Tanah Suci: Mengapa Waspada Itu Penting

Penipuan di Tanah Suci bukanlah hal yang baru. Dengan jumlah jamaah yang sangat banyak setiap tahunnya, para penipu melihat kesempatan untuk mengambil keuntungan dari orang-orang yang kurang berhati-hati. Banyak jamaah yang datang dengan niat suci untuk beribadah, namun mereka bisa terjebak dalam penipuan yang merugikan.

Modus-modus penipuan yang ada di Tanah Suci tidak hanya melibatkan masalah uang, tetapi juga bisa berkaitan dengan barang bawaan, layanan yang dijanjikan, dan bahkan dengan prosedur ibadah itu sendiri. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap jamaah untuk mengenali modus-modus penipuan ini diantaranya:

Mengaku sebagai Pengungsi

Beberapa penipu memanfaatkan belas kasihan dan rasa empati jamaah terhadap pengungsi yang berkumpul di sekitar Masjid Nabawi. Mereka menggunakan situasi ini untuk meminta sumbangan dengan dalih membantu pengungsi, padahal uang yang mereka kumpulkan mungkin tidak benar-benar digunakan untuk tujuan yang baik.

Biasanya mereka mengaku sebagai para pengungsi dari Palestina, Suriah atau bahkan orang sakit. Para jemaah Indonesia yang terkenal tidak tegaan dihimbau untuk waspada, karena jumlah sumbangan yang diminta biasanya cukup besar.

Penipuan Penginapan dan Transportasi

Di Tanah Suci, penginapan dan transportasi sering menjadi objek penipuan. Banyak penipu yang mengiming-imingi jamaah dengan harga murah untuk penginapan atau transportasi, namun setelah tiba, kondisi penginapan atau kendaraan sangat tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

Cara Menghindari Penipuan Penginapan dan Transportasi

  • Pesan Melalui Agen Terpercaya: Pastikan semua akomodasi dan transportasi telah diatur oleh agen perjalanan yang terjamin keamanannya.
  • Cek Ulasan: Jika Anda memutuskan untuk memesan secara mandiri, pastikan untuk memeriksa ulasan dari jamaah yang telah menginap di tempat tersebut melalui platform yang terpercaya.
  • Perhatikan Lokasi dan Fasilitas: Pastikan lokasi penginapan dekat dengan tempat ibadah dan memiliki fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan.

Penipuan Berhubungan dengan Zakat dan Sedekah

Beberapa penipu juga memanfaatkan niat baik jamaah untuk menipu mereka dengan mengumpulkan zakat, sedekah, atau donasi untuk tujuan tertentu. Modus ini sering kali melibatkan orang-orang yang berpura-pura menjadi relawan atau petugas yang mengumpulkan dana untuk amal.

Cara Menghindari Penipuan Zakat dan Sedekah

  • Donasi Melalui Saluran Resmi: Selalu berikan zakat atau sedekah melalui saluran resmi yang telah terpercaya, seperti lembaga zakat yang terdaftar atau masjid-masjid yang memiliki program bantuan.
  • Verifikasi Nama dan Tujuan: Jangan mudah tergoda oleh orang yang meminta sumbangan secara langsung tanpa memberikan bukti yang jelas tentang tujuan donasi tersebut.

Berpura-pura jadi Korban Pencopetan

Salah satu modus yang dilakukan adalah dengan berpura-pura menjadi jamaah haji korban pencopetan, yang kemudian memelas meminta bantuan orang lain. Modus penipuan itu, biasanya mulai marak di Kota Makkah, ketika kota itu pulai padat. Pelaku biasanya mengaku datang dari India atau Pakistan.

Ketika jamaah sedang istirahat atau duduk-duduk menikmati senja di pelataran Masjidil Haram, tiba-tiba akan datang sepasang pria muda dan wanita separuh baya menghampiri dengan wajah yang sangat memelas. Dan biasanya, yang menjadi sasaran mereka adalah jamaah asal Indonesia, karena dikenal tidak tegaan.

Jamaah haji asal Indonesia yang menghadapi orang seperti ini, biasanya menjadi tidak tega. Apalagi, kebanyakan jamaah tak ingin ibadah hajinya ternoda oleh prasangka buruk.

Biasanya, pria yang mengaku dari Pakistan ini, akan meminta derma beberapa puluh riyal. Namun bila diberi 10 riyal saja, maka pasangan pria wanita itu akan langsung ngeloyor pergi sambil tersenyum puas.

Penipuan Pembelian Oleh-oleh atau Souvenir

Di sekitar area Tanah Suci, terutama di pasar-pasar dan toko-toko souvenir, banyak penipuan yang terjadi terkait dengan penjualan oleh-oleh. Harga barang yang ditawarkan sering kali jauh lebih mahal dari harga pasaran, atau barang yang diterima tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

Cara Menghindari Penipuan Oleh-Oleh

  • Beli di Toko Terpercaya: Pastikan Anda membeli oleh-oleh di toko yang sudah memiliki reputasi baik atau yang direkomendasikan oleh agen perjalanan.
  • Tawar Harga dengan Bijak: Jangan tergoda oleh penawaran harga murah yang tidak masuk akal. Jika harga terlihat terlalu baik untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

Penipuan terkait dengan Tawaran Ibadah yang Tidak Jelas

Ada juga penipuan yang melibatkan tawaran ibadah tertentu, seperti tawaran untuk mengurus visa haji atau umrah yang tidak jelas. Penipu akan menawarkan jasa pengurusan ibadah dengan harga yang sangat murah, namun pada kenyataannya mereka tidak memiliki izin resmi atau malah tidak mengurus sama sekali.

Cara Menghindari Penipuan Ibadah Tidak Jelas

  • Periksa Dokumen Resmi: Pastikan setiap tawaran yang Anda terima memiliki dokumen dan izin yang sah, baik untuk pengurusan visa maupun untuk layanan ibadah lainnya.
  • Hanya Gunakan Jasa Agen Terdaftar: Selalu pilih agen perjalanan yang terdaftar dan memiliki izin dari Kementerian Agama atau lembaga terkait.

Joki Hajar Aswad

Bagi anda yang baru pertama kali menjalankan ibadah haji maupun umrah, jangan heran dengan para joki yang bertebaran di sekitar Ka'bah. Mereka biasanya menawarkan diri untuk bisa mengawal anda sampai di Hajar Aswad.

"Bu /Pak mau cium Hajar Aswad?". Itulah pertanyaan yang biasa dikatakan Joki Hajar Aswad saat seseorang yang tampak kebingungan berada di sekitar Ka'bah. Para Joki Aswad ini terdiri dari beberapa orang yang seolah-olah mau membantu jamaah haji yang mau mencium Hajar Aswad. Biasanya pelaku perjokian ini ada timnya. Setiap tim yang berjumlah dua atau tiga orang .

Jemaah yang mendapat penawaran seperti ini sebaiknya ditolak saja dengan tegas. Karena bila jemaah tersebut sepakat, para joki tersebut akan meminta uang yang tidak masuk akal untuk biaya jasa mengantarkan jemaah mencium hajar aswad. Harga yang diminta biasanya berkisar diangka Rp 4 juta atau bahkan lebih.

Kesimpulan

Penipuan di Tanah Suci bisa terjadi dengan berbagai modus, namun dengan kewaspadaan dan pengetahuan yang cukup, Anda bisa melindungi diri dari kerugian. Pastikan untuk selalu menggunakan jasa resmi yang terverifikasi, hindari tawaran yang terlalu menggiurkan, dan selalu berhati-hati dalam membuat keputusan. Tanah Suci adalah tempat yang penuh berkah, dan dengan menjaga hati serta kewaspadaan, Anda dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan aman.


 PT Manasik Haji Umrah Via Whatsapp
Tutup