Sejarah Tentang Haji dan perintah Untuk Melaksanakannya
Sejarah Tentang Haji dan Perintah Untuk Melaksanakannya Beserta Dalil
Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik, mental, maupun finansial. Ibadah haji bukan hanya memiliki makna spiritual yang mendalam, tetapi juga merupakan simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah haji, perintah untuk melaksanakannya, serta dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan hadis yang menjadi dasar kewajiban ibadah haji.
Sejarah Haji
Ibadah haji telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS, lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Nabi Ibrahim adalah sosok yang sangat dihormati dalam sejarah Islam karena pengabdiannya yang luar biasa kepada Allah SWT. Sejarah haji dimulai ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan istrinya, Siti Hajar, dan anaknya, Nabi Ismail, di suatu tempat yang sangat tandus dan jauh dari kehidupan manusia, yaitu di Makkah.
Ketika Siti Hajar kehabisan air untuk diminum oleh anaknya, ia berlari-lari antara bukit Safa dan Marwah, mencari air. Allah SWT kemudian memperlihatkan mukjizat-Nya dengan memunculkan sumber air dari kaki Nabi Ismail, yang dikenal dengan nama Zamzam. Kejadian ini menjadi dasar dari ritual sa’i (berlari-lari kecil) antara Safa dan Marwah yang dilakukan oleh umat Islam selama ibadah haji dan umrah.
Perintah Allah untuk Menunaikan Haji
Perintah untuk menunaikan haji tercantum dengan jelas dalam Al-Qur'an. Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji sebagai salah satu dari lima rukun Islam. Haji adalah ibadah yang hanya dapat dilaksanakan di Makkah, di tanah yang telah disucikan oleh Allah, yaitu di sekitar Ka'bah.
Dalil Al-Qur'an tentang Kewajiban Haji:
-
Surah Al-Imran (3:97):
- وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ لِّيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
- Artinya:
"Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan ada pula yang datang dengan menunggang unta yang kurus, mereka datang dari berbagai penjuru yang jauh, agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan, atas rezeki yang telah diberikan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan berikanlah kepada orang yang sangat miskin."
- Artinya:
- وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ لِّيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
-
Surah Al-Hajj (22:27):
- وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
- Artinya
"Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan ada pula yang datang dengan menunggang unta yang kurus, mereka datang dari berbagai penjuru yang jauh."
- Artinya
- وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
-
Surah Al-Baqarah (2:196):
- وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
- Artinya
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terhalang (dari haji), maka (sembelihlah) seekor kambing yang mudah didapat, dan jangan mencukur kepalamu hingga hewan sembelihan sampai di tempat penyembelihannya."
- Artinya
- وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Hadis Nabi Muhammad SAW tentang Haji
Selain dari Al-Qur'an, terdapat juga hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang kewajiban haji. Berikut adalah beberapa hadis yang menunjukkan bahwa haji adalah ibadah yang wajib bagi umat Islam yang mampu.
-
Hadis riwayat Bukhari dan Muslim:
- "بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصَوْمِ رَمَضَانِ وَحَجِّ بَيْتِ اللَّهِ"
- Artinya
"Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji ke Baitullah."
-
Hadis riwayat Muslim:
- "إِنَّمَا جُعِلَتْ حَجَّتُكُمْ لِيَسَعَ اللَّهُ لَكُمْ"
- Artinya
"Sesungguhnya haji yang kamu lakukan adalah agar Allah memberi kemudahan bagimu."
-
Hadis riwayat Bukhari dan Muslim:
- "مَنْ أَرَادَ أَنْ يَحُجَّ فَجَعَلَ اللَّهُ فِي قَلْبِهِ الرَّغْبَةَ فِي بَيْتِهِ لَا يَكُونُ فِي جُهْدٍ فِي جَسَدِهِ"
- Artinya
"Barang siapa yang berniat untuk melaksanakan haji dan Allah memberikan keinginan tersebut dalam hatinya, maka Allah akan memudahkan baginya."
Kenapa Haji Wajib Dilaksanakan?
Haji merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Kewajiban ini bukan hanya berkaitan dengan aspek fisik atau materi, tetapi juga terkait dengan kesucian hati dan niat. Allah SWT memerintahkan haji sebagai salah satu bentuk pengabdian yang tinggi bagi umat Islam, dan sebagai sarana untuk mempererat hubungan umat Islam di seluruh dunia.
Allah memerintahkan haji untuk mengingatkan umat Islam akan kesatuan umat, yakni seluruh Muslim dari berbagai negara dan budaya yang datang ke Makkah untuk beribadah. Ibadah haji mengajarkan kesabaran, kepatuhan, dan pengorbanan kepada Allah.
Kesimpulan
Ibadah haji memiliki sejarah yang sangat panjang dan mendalam, bermula dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk membangun Ka'bah dan menyebarkan panggilan haji. Perintah untuk melaksanakan haji tercantum dalam Al-Qur'an dan hadis, serta menjadi salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu.
Dalil-dalil dalam Al-Qur'an dan hadis menggarisbawahi pentingnya haji sebagai ibadah yang tidak hanya menguji kesabaran, tetapi juga menjadi sarana untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, bagi umat Islam yang memenuhi syarat untuk menunaikan haji, sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh ketulusan dan keikhlasan.