Sejarah Umrah Dan Perintah Untuk Melaksanakannya

Sejarah Umrah dan Perintah untuk Melaksanakannya

Umrah adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Ibadah ini melibatkan kunjungan ke Tanah Suci Mekah dengan menjalankan serangkaian ritual yang telah ditentukan. Berbeda dengan haji, umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun dan tidak terikat dengan waktu-waktu tertentu. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah umrah, asal-usulnya, serta dasar perintah untuk melaksanakan ibadah ini dalam ajaran Islam.

Sejarah Umrah

Asal-usul umrah dapat ditelusuri kembali ke masa Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun Ka'bah sebagai rumah Allah di Mekah. Ka'bah menjadi pusat ibadah bagi umat Muslim di seluruh dunia, dan ritual-ritual yang dilakukan dalam umrah memiliki kaitan erat dengan peristiwa sejarah yang terjadi pada masa Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Salah satu ritual umrah, yaitu sa'i, memperingati perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, dalam mencari air untuk putranya, Ismail. Hajar berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah hingga akhirnya Allah mengeluarkan air zamzam dari bawah kaki Nabi Ismail. Ritual ini menjadi simbol keimanan, ketabahan, dan pengorbanan yang diabadikan dalam ibadah umrah.

Pada masa Nabi Muhammad SAW, umrah menjadi lebih dikenal dan disempurnakan. Salah satu peristiwa penting yang terkait dengan umrah adalah Perjanjian Hudaibiyah. Pada tahun 6 Hijriyah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berangkat ke Mekah untuk melaksanakan umrah, namun mereka dihalangi oleh kaum Quraisy. Maka dibuatlah perjanjian Hudaibiyah yang kemudian disepakati, dan memungkinkan kaum Muslimin melaksanakan umrah pada tahun berikutnya, yaitu tahun 7 Hijriyah. Umrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat ini dikenal sebagai "Umratul Qadha".

Sejak masa itu, umrah menjadi ibadah yang dilestarikan oleh umat Islam. Dengan adanya perkembangan transportasi dan teknologi, umat Muslim dari berbagai penjuru dunia kini lebih mudah untuk mengunjungi Mekah dan melaksanakan umrah, maka dari itu kami mendirikan Pt Manasik Haji Umrah agar memudahkan masyarakat Indonesia untuk umrah ke Baitullah dengan menyediakan berbagai program seperti :

Umrah Cicilan,Umrah Tabungan, Umrah COD (Bayar setelah sampai di tanah suci)

Perintah untuk Melaksanakan Umrah

Dasar perintah untuk melaksanakan umrah terdapat dalam Al-Qur'an dan hadits. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌۗ ذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِࣖ ۝١٩٦

Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Mahakeras hukuman-Nya.( Al-baqarah:196)

Ayat ini menegaskan pentingnya ibadah haji dan umrah sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Meskipun umrah tidak diwajibkan seperti haji, ibadah ini sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu secara finansial dan fisik.

Selain itu, banyak hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan pelaksanaan umrah. Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda: العُمْرَةُ إلى العُمْرَة كَفَارَةٌ لِما بَيْنَهُمَا والحجُّ المَبْرُورِ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إلاّ الجَنَّة

"Dari umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya selain surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan keutamaan umrah sebagai ibadah yang mendatangkan pahala besar dan menjadi sarana penghapus dosa. Rasulullah SAW sendiri melaksanakan umrah sebanyak empat kali sepanjang hidupnya, yang menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini dalam Islam.

Tata Cara Pelaksanaan Umrah

Umrah terdiri dari beberapa ritual utama yang dilakukan dengan penuh khidmat. Berikut adalah tata cara pelaksanaan umrah:

Ihram: Memulai umrah dengan niat dan mengenakan pakaian ihram di miqat yang telah ditentukan. Ihram melambangkan kesucian dan kesetaraan di hadapan Allah.
Tawaf: Mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dengan khusyuk, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di titik yang sama.
Sa'i: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, mengingat perjuangan Hajar.
Tahallul: Mengakhiri umrah dengan mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai tanda keluar dari ihram.

Setiap ritual umrah memiliki makna spiritual yang mendalam dan mengajarkan nilai-nilai seperti keimanan, kesabaran, dan pengabdian kepada Allah SWT.

Keutamaan Umrah

Umrah memiliki banyak keutamaan yang membuatnya menjadi ibadah yang sangat dianjurkan. Beberapa keutamaan umrah antara lain:

Penghapus Dosa: Seperti disebutkan dalam hadits, umrah dapat menghapus dosa-dosa yang dilakukan antara dua pelaksanaan umrah.
Meningkatkan Ketakwaan: Dengan melaksanakan umrah, seorang Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan.
Kesempatan untuk Berdoa di Tempat Mustajab: Mekah adalah salah satu tempat yang paling mustajab untuk berdoa. Saat melaksanakan umrah, jamaah memiliki kesempatan untuk memohon kepada Allah di tempat yang diberkahi.
Pahala Besar: Umrah yang dilakukan dengan ikhlas dan sesuai tuntunan akan mendatangkan pahala yang besar di sisi Allah.

Umrah di Masa Modern

Dalam era modern, umrah menjadi lebih mudah diakses oleh umat Muslim di seluruh dunia. Kemajuan transportasi udara, sistem visa elektronik, dan fasilitas di Mekah telah memungkinkan lebih banyak orang untuk melaksanakan ibadah ini. Namun, penting bagi jamaah untuk tetap mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual sebelum melaksanakan umrah.

Selain itu, jamaah juga perlu mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi, termasuk batasan jumlah jamaah dan protokol kesehatan yang diberlakukan, terutama setelah pandemi COVID-19. Persiapan yang matang akan membantu jamaah menjalankan umrah dengan lancar dan khusyuk.

Penutup

Umrah adalah ibadah yang penuh makna dan sejarah, yang mengajarkan umat Muslim tentang ketakwaan, kesabaran, dan pengabdian kepada Allah SWT. Melalui umrah, seorang Muslim dapat merasakan kedekatan dengan Allah dan memperkuat hubungan spiritualnya. Meskipun tidak diwajibkan seperti haji, umrah adalah ibadah yang sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu.

Dengan memahami sejarah umrah dan perintah untuk melaksanakannya, kita dapat menghargai keindahan ibadah ini dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk melaksanakannya. Semoga setiap Muslim yang memiliki niat untuk melaksanakan umrah diberikan kemudahan dan keberkahan oleh Allah SWT.