Tips Agar Haji Mabrur Beserta Dalil Dan Hadits Shohih
Tips Agar Haji Mabrur Beserta Dalil dan Hadits Shahih
Haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima dan diwajibkan bagi umat Islam yang mampu secara finansial, fisik, dan mental. Setiap Muslim yang menunaikan ibadah haji tentu mendambakan predikat haji mabrur. Namun, mencapai haji mabrur tidaklah mudah dan membutuhkan usaha serta kesungguhan dalam melaksanakan ibadah sesuai tuntunan syariat. Artikel ini akan membahas beberapa tips agar haji mabrur lengkap dengan dalil dan hadits shahih.
Niat yang Ikhlas karena Allah
Salah satu kunci utama agar haji mabrur adalah meluruskan niat. Niat ibadah haji harus semata-mata karena Allah, bukan untuk mencari pujian atau gelar di masyarakat. Dalam hadits, sebagai mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan niat yang ikhlas, setiap langkah dalam melaksanakan ibadah haji akan bernilai ibadah di sisi Allah.
Memahami dan Mengikuti Tuntunan Syariat
Haji yang mabrur bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga pelaksanaan berbagai rukun wajib haji yang telah ditetapkan oleh syariat. Oleh karena itu, penting bagi jamaah untuk memahami tata cara haji yang benar sesuai sunnah Rasulullah. sebagai mana yang terdapat dalam Al-Qur'an:
وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.” (QS. Al-Baqarah: 196)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
خُذُوا عَنِّى مَنَاسِكَكُمْ فَإِنِّى لاَ أَدْرِى لَعَلِّى أَنْ لاَ أَحُجَّ بَعْدَ حَجَّتِى هَذِهِ
Ambillah dariku manasik-manasik kalian, karena sesungguhnya aku tidak mengetahui, mungkin saja aku tidak berhaji setelah hajiku ini. (HR. Muslim).
Maka dari itu setiap sebelum keberangkatan, PT Manasik haji umroh selalu melakukan manasik sehari sebelum jamaah diberangkatkan ke tanah suci atau berkonsultasi dengan pembimbing haji agar ibadahnya sah dan sesuai syariat.
Menjaga Akhlak dan Adab
Akhlak yang mulia adalah salah satu indikator haji mabrur. Jamaah harus menjaga ucapan, perilaku, dan emosi selama berada di tanah suci maupun daerah temapat jamaah tinggal. Hindari berkata kasar, berbuat dosa, atau menyakiti sesama manusia. Allah berfirman:
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
“(Haji) itu diketahui bulan-bulannya yang tertentu. Maka barangsiapa yang telah menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (berkata kotor), berbuat fasik, dan bertengkar dalam masa mengerjakan haji.” (QS. Al-Baqarah: 197)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:خُذ“Haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Memperbanyak Dzikir dan Doa
Tanah suci adalah tempat mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, jamaah hendaknya memperbanyak dzikir, doa, dan ibadah sunnah lainnya selama melaksanakan haji. Dalilnya terdapat dalam Al-Qur'an:
فَاِذَا قَضَيْتُمْ مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَذِكْرِكُمْ اٰبَاۤءَكُمْ اَوْ اَشَدَّ ذِكْرًاۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ
“Dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berdzikirlah kepada Allah sebagaimana kamu menyebut-nyebut (kebanggaan) nenek moyangmu, atau bahkan berdzikirlah lebih banyak kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 200)
Berbuat Baik kepada Sesama Jamaah
Berbuat baik kepada sesama jamaah haji merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keberkahan selama menunaikan ibadah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain"
Selama haji banyak kesempatan untuk berbuat baik seperti membatu orang lain, seperti memberikan minuman, menolong jamaah yang kesulitan, atau sekadar memberikan senyuman yang tulus.
Bersabar dan Mengendalikan Emosi
Ibadah haji sering kali menguji kesabaran karena kondisi cuaca, kepadatan jamaah, atau tantangan lainnya. Bersabar adalah kunci agar ibadah tetap khusyuk dan diterima oleh Allah. Dalam hadits disebutkan:
“Barangsiapa yang menahan marah padahal dia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan makhluk-Nya dan memberinya pilihan untuk memilih bidadari yang dia inginkan.” (HR. Tirmidzi)
Menghindari Perbuatan Syirik dan Bid’ah
Haji mabrur hanya akan tercapai jika dilaksanakan dengan tauhid yang murni, tanpa menyekutukan Allah. Menghindari perbuatan syirik, seperti meminta-minta kepada selain Allah di tempat-tempat tertentu, adalah kewajiban setiap Muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalan itu tertolak.” (HR. Muslim)
Dengan demikian, penting bagi jamaah untuk fokus pada ibadah yang dicontohkan oleh Rasulullah dan menjauhi hal-hal yang tidak sesuai sunnah.
8. Menyempurnakan Kewajiban Haji
Setiap rukun dan wajib haji harus dilaksanakan dengan sempurna, seperti ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, dan tahallul. Jika ada kewajiban yang terlewat atau tidak sempurna, jamaah harus segera menggantinya atau membayar dam (denda) sesuai aturan syariat.
Memperbanyak Sedekah
Sedekah selama melaksanakan haji, seperti memberi makan kepada yang membutuhkan atau membantu jamaah lain, adalah salah satu amal yang dapat menyempurnakan haji. Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطَايَا كَمَا يُطْفِىءُ الْمَاءُ النَّارَ
“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)
Beristighfar dan Memohon Ampunan
Haji adalah kesempatan emas untuk bertaubat dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Allah berfirman:
ثُمَّ اَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ اَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Kemudian, bertolaklah kamu dari tempat orang-orang bertolak (Arafah) dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Al-Baqarah: 199)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Barangsiapa berhaji dan tidak berkata kotor serta tidak berbuat fasik, maka ia akan kembali seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kesimpulan
Haji mabrur adalah dambaan setiap Muslim yang menunaikan ibadah haji. Untuk mencapainya, diperlukan niat yang ikhlas, pemahaman tata cara haji sesuai sunnah, menjaga akhlak mulia, memperbanyak dzikir dan doa, serta bersabar dalam menghadapi ujian. Dengan melaksanakan ibadah haji sesuai syariat dan menjauhi perbuatan yang dilarang, insya Allah predikat haji mabrur dapat diraih. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mempersiapkan diri untuk menunaikan rukun Islam kelima ini.