Mengenal Lebih Jauh Tentang Hajar Aswad, Keutamaan Bagi yang Mengusap dan Menciumnya

Kategori : Features, Ditulis pada : 20 Maret 2023, 10:54:03

Berkunjung ke Baitullah guna menjalankan ibadah haji atau umrah, tak lengkap rasanya jika tidak menyentuh Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disebut berasal dari surga ini tentu menarik perhatian para jamaah karena banyak keistimewaannya. Tak puas hanya melihat, bahkan jamaah berlomba untuk bisa mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, keistimewaan dari batu ini dibanding dengan batu-batu yang lain?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah serta keistimewaan Hajar Aswad yang wajib Anda ketahui, sehingga Anda dapat memahami kenapa umat muslim berusaha untuk bisa mencium Hajar Aswad waktu menunaikan ibadah haji dan umrah di Baitullah.

Asal-Usul Hajar Aswad, Batu Hitam yang Berasal dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu kebanyakan, yang umum Anda lihat di sekitar. Hal ini disebabkan batu hitam ini bukan asli dari bumi maupun luar angkasa, akan tetapi diyakini sebagai batu yang asalnya dari surga. Seperti sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga.”

Belum diketahui secara pasti bagaimana Hajar Aswad tersebut bisa tiba di bumi, apakah turun bersama dengan ketika turunnya Nabi Adam AS, atau malaikat yang membawanya dari surga dengan perintah Allah pada masa Nabi Ibrahim. Tentang Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diyakinkan dengan beberapa fakta penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang menggungkapkan bahwa Hajar Aswad mempunyai struktur serta karakteristik yang berbeda dengan batuan yang asalnya dari bumi ataupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad karena batu ini memiliki hitam, nama tersebut diambil dari kata dalam bahasa Arab yakni ‘Hajar’ yang artinya batu dan ‘Aswad’ yang artinya hitam. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa pada mulanya hajar aswad warnanya putih, lebih putih dari susu. Lalu warnanya berubah jadi hitam seiring perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Hal ini diperkuat dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa anak Adam lah yang membuat warnanya jadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Namun, nantinya Hajar Aswad ini akan berubah warna menjadi seperti aslinya. Karena segala sesuatu yang asalnya dari surga akan kembali ke surga sebelum hari kiamat. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan berkilau bahkan manusia tak bisa melihatnya saking terangnya jika saja Allah tidak memadamkan kilaunya.

Cerita Peletakan Hajar Aswad di Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad ditemukan oleh Nabi Ismail kemudian oleh Nabi Adam ditaruh di atas pondasi Ka’bah. Ada kisah yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini diantar langsung oleh Malaikat Jibril dari surga kepada Nabi Ismail, kemudian ia berikan kepada ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum ditaruh di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa batu hitam tersebut thawaf Ka’bah sebanyak tujuh kali sambil menciuminya. Itulah awal Hajar Aswad ditaruh dekat dengan Ka’bah kemudian terus dijaga. Tetapi, Hajar Aswad pernah berpindah tempat dikarenakan banjir bandang yang terjadi di Kota Makkah.

Saat itu, Kaum Quraisy berdebat hebat dan saling berselisih pendapat tentang siapa yang berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula. Maka, ada yang mengusulkan bahwa mereka akan bertanya kepada orang yang dikenal paling jujur yaitu Muhammad bin Abdullah.

Kemudian, dengan bijak beliau berkata, “Ambilkan aku sepotong kain,” kemudian dibawakan lah satu lembar kain putih yang dibentangkan dan beliau meletakkan Hajar Aswad di atasnya. Lalu, beliau berkata, “Hendaknya masing-masing kabilah memegang sisi-sisi kain tersebut, dan mengantarkannya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesailah masalah tersebut dengan damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang waktu itu usianya baru 30 tahun. 

Keutamaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, akan tetapi batu yang sangat mulia di mata umat muslim. Ada beberapa keutamaan yang pastinya akan membuat Anda makin ingin menyentuh dan menciumnya langsung di tanah suci. Apa saja keistimewaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang berasal dari surga

Seperti penjelasan di atas, Hajar Aswad merupakan batu yang berasal dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti nyata kebesaran Allah. Belum pernah ditemukan batu seperti Hajar Aswad dalam sistem tata surya, jadi bukti bahwa batu hitam ini memang sangat istimewa.

Terletak di Masjidil Haram, di sisi Ka’bah

Keutamaan berikutnya adalah Hajar Aswad berada di dekat bangunan Ka’bah, lebih tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Pastinya, Anda hanya bisa melihat Hajar Aswad saat menjalankan ibadah di Masjidil Haram, atau sewaktu menunaikan ibadah haji dan umrah. Tentunya, ini akan semakin memberikan semangat Anda untuk segera pergi haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik awal dari rukun thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik awal dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yaitu thawaf. Thawaf adalah berjalan berkeliling Ka’bah sebanyak 7 kali dimulai dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Sehingga, Hajar Aswad cukup istimewa keberadaannya.

Mengusap dan) menciumnya adalah sunnah Rasul

Hukum dari mengusap dan mencium Hajar Aswad merupakan sunnah Rasulullah. Disebutkan bahwasanya Umar bin Khattab pernah menyaksikan Rasulullah mengusap serta mencium Hajar Aswad, seperti yang tertuang dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku mengetahui bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanya sebuah batu, yang tak memberikan manfaat ataupun keburukan bagiku. Jika saja aku tak melihat Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka akupun enggan untuk melakukannya.”

Hal ini menunjukkan bahwa tujuan mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk melaksanakani sunnah Rasullah semata. Dan mematahkan anggapan bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Menjadi saksi di hari kiamat bagi siapa saja yang menyentuh dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Tidak heran apabila para jamaah haji atau umrah yang sedang menunaikan ibadah ingin menyentuh dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Sebab Nanti di Hari Kiamat, Allah akan mendatangkan batu ini menjadi saksi untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda,

“Demi Allah, Allah kelak membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di hari akhir dengan mata serta mulut yang dapat berbicara. Sebagai saksi untuk siapa saja yang menyentuh dan menciumnya dengan cara yang benar saat di dunia.”

Itulah sejarah dan keistimewaan Hajar Aswad yang harus Anda ketahui. Semoga Anda semua diberikan kemampuan untuk beribadah ke Baitullah agar dapat menjadi salah seorang yang mendapat kesempatan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad, ya!

 

Writing By: Khofifah

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id